Rabu, 24 Juli 2013

Allah dan Cinta

Leave a Comment
          Entah apa yang melandasi saya untuk menulis artikel ini. Kemarin, tanggal 23 Juli 2013 saya dan dia sepakat untuk mengakhiri hubungan. Hubungan yang singkat selama 23 hari. Bukan karena sebuah masalah. Tapi berpisah karena Allah. Shock, iya saya shock. Sedih, iya saya sedih. Menyesal, Insya Allah tidak. 

          Ketika itu saya menyadari bahwa cinta bukanlah hanya sebuah hubungan. Yang saya rasakan itu sulit hingga membingungkan. Dengan usia saya yang sudah 19 tahun. Serta saya adalah wanita jawa. Saya berpikir bahwa saat inilah saya harus menata masa depan. Mulai dari akan menjadi apa saya nanti hingga masalah pendamping hidup. Bahkan setelah saya menjalankan ibada Umro, saya berpikir bahwa saya tidak ingin bermain lagi dengan hal cinta.  Terkesan aneh. Tidak, ini tidak aneh. Kalian juga harus berpikir seperti itu. Terutama wanita. Kalian adalah wanita bagaikan berlian yang harus tepat dimiliki seseorang yang tidak sembarang orang. Awalnya saya berharap dia, dia yang akan menjadi teman hidup selamanya. Tapi Allah berkata lain. 

          Berbicara tentang cinta, untuk apa kita menjalin sebuah hubungan yang hanya untuk main-main. Bagi saya, cinta itu sakral. Cinta itu tidak main-main. Ketika kau bertemu dengan seseorang yang menurutmu tepat, maka berdoalah bahwa dia benar-benar orang yang tepat. Cinta itu bukan hanya berkorban. Cinta itu bukan hanya komitmen. Tapi cinta itu juga saling melengkapi sehingga menjadi sempurna. Dua orang yang tidak sempurna akan sempurna karena cinta. Serta cinta karena di jalan Allah.

          Tapi, cinta tidak sembarang cinta. Cintailah karena Allah. Cinta yang halal. Cinta yang dirhidoi oleh Allah. Allah akan mengirimkan seseorang yang tepat bagi kita. Lebih tepat daripada apa yang kita inginkan. Berdoalah kepada Allah akan masa depan. Sesungguhnya Allah mendengar semua doa dan ucapanmu. Amien Ya Allah. 
Read More...

Sabtu, 20 Juli 2013

Kota Manado dan Curamnya Tebing Karang

Leave a Comment
          Beberapa minggu lalu, Saya dan keluarga memutuskan untuk mengunjungi salah satu kota yang terletak di Pulau Sulawesi, yaitu Manado. Tapi liburan kali ini Nadia tidak ikut. Sebenarnya perjalanan ini tidak terduga dan sangat singkat. Hanya 3 hari kami mengunjungi Kota Manado. Kenapa memilih Kota Manado? Saya juga tidak tahu kenapa keluarga saya memilih Kota Manado untuk liburan. Tapi yang jelas karena laut dan isinya yang indah menarik kami untuk kesana. Jika berbicara tentang Kota Manado pasti tidak jauh dengan berbicara tentang Pulau Bunaken. Yup, Pulau Bunaken yang memiliki pesona laut yang indah. 
 

Danau Linow. Diambil menggunakan aplikasi camera360

          Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Manado, ternyata hawanya panas. Apalagi mobil yang kami pakai pendinginnya tidak berfungsi dengan baik. Dihari pertama, pemandu kami mengajak kami menuju Kota Tomohon. Kota Tomohon adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Letaknya di pegunungan, jadi hawanya dingin. Butuh sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Manado menuju Kota Tomohon. Selama di perjalan menuju Kota Tomohon, ternyata masih banyak terdapat rumah khas Minahasa. Walau ada beberapa yang dipadu dengan gaya modern, namun khas budaya Minahasa masih terasa. Di Kota Tomohon, kita mengunjungi danau Linow. Danau Linow ini termasuk danau yang unik. Warnanya dapat berubah sesuai dengan sudut pandang dan pencahayaan yang terkena danau tersebut. Selain itu, danau tersebut memiliki kadar belerang yang tinggi. Jadi tidak heran jika wilayah di sekitar danau berbau belerang. Ketika berada di danau tersebut, terasa damai. Hening. 

          Ketika di Danau Linow, ada satu makanan khas daerah tersebut yang aneh. Sebenarnya sudah familiar di telinga kita. Makanan tersebut adalah pisang goreng. Apa yang berbeda? Eits, ada yang membedakan antara pisang goreng khas jawa dengan pisang goreng khas daerah provinsi Sulawesi utara. Di Jawa, pisang goreng yang dikenal memiliki lapisan adonan tepung yang manis. Tapi di daerah Sulawesi Utara, pisang goreng tidak dilapisi dengan adonan tepung. Jadi di potong memanjang tipis seperti kripik. Lalu digoreng. Cara penyajiannya pun disediakan semangkuk kecil sambal yang nantinya dimakan bersama pisang. Awalnya saya heran, mengapa pisang goreng dicampur dengan sambal. Tapi pemandu wisata saya pernah berkata bahwa orang provinsi Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado dan sekitarnya menyukai makanan yang pedas. Jadi tidak heran jika memakan pisang goreng dicampur dengan sambal. 


Pisang goreng yang unik. Ada sambalnya.

           Dihari kedua, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Bunaken. Inilah perjalanan menyusuri lautan. Untuk menuju Pulau Bunaken, kami membutuhkan 1 jam perjalanan laut menggunakan kapal kecil. Tamparan angin laut terasa sangat bersahabat. Saat sampai di Pulau Bunaken, kami langsung memutuskan untuk melihat keindahan dalam laut melalu snorkling. Kenapa tidak diving? Karena jika kita ingin diving, kita harus memiliki sertivikat bahwa kita sudah mengikuti pelatihan diving. Ternyata benar apa yang dikatakan orang-orang. Kehidupan laut di Pulau bunaken bagus banget. Banyak karang dan ikan-ikan hias yang lucu. Tapi juga tidak banyak yang rusak akibat ulah manusia. Saat snorkling, saya meilaht begitu jelas curamnya tebing karang. Jadi daerah yang saya pakai untuk snorkling langsung berbatasan dengan laut lepas. Seperti tebing karang. Kedalaman yang saya pakai snorkling sekitar 2-3 meter. Sedangkan kedalaman tebing karang sekitar 800 meter lebih. 


Gunung Manado Tua yang masih aktif


Salah satu gunung di Kota Manado

          Karena Kota Manado dan Pulau Bunaken dekat sekali dengan laut lepas, maka masakan khas kedua daerah ini adalah masakan ikan laut. Ikan lautnya begitu segar. Karena orang daerah tersebut suka pedas, maka setiap hidangan makanan selalu ada sambal sebagai pelengkap. Ada satu sambal yang khas di daerah tersebut. Tapi saya tidak tahu apa nama sambal tersebut. Sambal tersebut terbuat dari potongan tomah hijau dan cabai. Lalu diberi cuka. Orang daerah tersebut juga menyukai cuka. Kalau dilihat, sambal tersebut mirip acar. Namun tidak menggunakan timun. Selain masakan ikan laut, saya menemukan satu camilan khas provinsi Sulawesi Utara. Namanya adalah Halua. Halua adalah camilan yang terbuat dari kenari yang dicampur dengan gula aren. Jadi bentuknya itu seperti permen. Rasanya pun juga seperti permen.          


Halua Kenari

          Dihari ketiga, kami diajak untuk mencicipi bubur khas Kota Manado. Nama bubur tersebut adalah Tinutuan. Tinutuan ini tidak mengandung daging. Bahannya dari campuran berbagai macam sayuran. Biasanya dijadikan sebagai menu sarapan pagi bagi orang Kota Manado. Selain Tinutuan, ada satu makanan yang sebenarnya tidak asing juga bagi kita, khususnya orang Jawa. Makanan tersebut adalah Perkedel Milu. Kalau di Pulau Jawa namanya Dadar Jagung. Bahan dasarnya adalah jagung. Bentuknya juga tidak jauh dari Dadar Jagung. Yang membedakan Perkedel Milu dengan Dadar jagung adalah rasanya. Perkedel Milu cenderung manis gurih. Perkedel Milu adalah makanan favorit saya selama di Kota Manado. 


Perkedel Milu

          Ada yang tahu Tuanku Imam Bonjol? Dia adalah salah satu pahlawan Indonesia pada jaman penjajahan. Beliau diasingkan di Kota Manado hingga akhir hayatnya bersama dengan pengikutnya. Selain wisata alam, kami juga mengunjungi Makan Tuanku Imam Bonjol. Tapi sayang sekali, tempat makam tersebut kurang terawat dan kurang adanya dukungan dari pemerintah. Sehingga penjaga makam tersebut merawat tempat makam tersebut dengan biaya pribadinya.


Makam Tuanku Imam Bonjol

          Tujuan terkahir kami adalah menuju Danau Tondano. Angin di danau ini berhembus sangan kencang. Sama seperti Danau Linow, membuat perasaan damai. Danau Tondano ini dikelilingi oleh pegunungan, seperti Pegunungan Lembean, Bukit Tampusu, Gunung Masarang dan Gunung Kaweng. Selain menjadi tempat wisata, danau tersebut menjadi mata pencarian bagi beberapa petani ikan. Ada satu lokasi di danau Tondano ini yang bagus untuk foto. Ada satu pohon yang memiliki daun bewarna oranye. Jadi seperti berada dimana gitu kalau foto di lokasi itu. 


Danau Tondano


Spot yang bagus untuk foto

          Karena Danau Tondano adalah perjalanan terakhir kami. Maka setelah dari lokasi tersebut, kami menuju bandara. Walau disela perjalanan kami mampir di satu toko menjual oleh-oleh khas Kota Manado. Satu kesan dari perjalana ini, kebersamaan dengan keluarga yang hangat. :) 
Read More...

Selasa, 16 Juli 2013

Surabaya Horror!

1 comment
          Surabaya horror, itu nama yang kuberikan kepada kota Pahlawan yang terletak di Jawa Timur pada tanggal 4 Juli 2013 kemarin. Sebenarnya hari itu adalah hari cerah. Tapi ada di suatu tempat yang membuat hari tersebut menjadi horror. 

          Awalnya saya dan Nadia tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan. Tapi karena saya tidak pernah menjelajah semua Kota Surabaya, maka Nadia mengajak saya pergi ke Surabaya Heritage Tour yang diadakan oleh Perusahaan Sampoerna. Tempat ini didirikan sudah lama dan setiap saya mengunjungi tempat tersebut, selalu tidak acara tour. Jadi, saat berlibur ke Kota Surabaya wajib mengunjungi tempat ini. Tempatnya dekat dengan Mall Jembatan Merah. Letaknya masih tergolong di kota tua. Di tempat ini kalian akan mempelajari sejarah dan apa saja yang ada di Kota Surabaya. Bahkan kalian dapat mengetahui sejarah perusahaan Sampoerna hingga pembuatan rokok. Untuk ikut tour dan masuk ke tempat tersebut tidak dikenakan biaya. Asikkan .....  

          Padahal dari dulu saya ingin menjelajah Kota Surabaya dengan Surabaya Heritage Tour. Karena tidak ada tour, kami terpaksa memasuki galeri seni yang didalamnya terdapat kerajinan seni. Setiap saya berkunjung ke galeri, benda seni yang terpajang berbeda. Tapi teradang di dalam galeri terdapat event seni. Bagi yang suka seni, terutama seni lukis dan patung silahkan mampir ke galeri ini. 

Galeri Seni Perusahaan Sampoerna

          Selain galeri seni, terdapat juga museum perusahaan Sampoerna. Tidak semua pengunjung dapat masuk ke dalam museum tersebut. Yang bisa masuk hanya pengunjung yang sudah berusia 18 tahun atau lebih. Di dalam museum tersebut terdapat sejarah perusahaan hingga pembuatan rokok Sampoerna. Di dalam meseum ini sangat Indonesia sekali. Selain memajang barang-barang milik perusahaan Sampoerna, di dalam museum ini terdapat toko yang menjual pernak-pernik yang unik dan Indonesia sekali. Selain itu dapat langsung melihat pekerja perusahaan Sampoerna yang sedang membuat rokok. 

Lantai 1 Museum Perusahaan Sampoerna

Kolek Korek Api Milik Persahaan Sampoerna

          Karena tidak ada tour saat itu, akhirnya kami memutuskan untuk berpindah tempat. Kami memutuskan mengunjunjungi Museum Kesehatan yang terletak tidak jauh dari Surabaya Heritage Tour. Meseum tersebut sudah berdiri lama dan sempat beberapa kali masuk television. Hanya butuh Rp 6.000,- untuk 2 tiket. Sejak awal saya memasuki museum tersebut, saya heran kenapa sepi sekali. Saat pertama kali masuk ke ruang kesatu, aroma rumah sakit memenuhi hidung saya. Maklum, ini museum kesehatan. Di dalam museum tersebut, kalian akan mengetahui seluk beluk tentang dunia medis. Dari awal pertama adanya dunia medis hingga sekarang. Bahkan di dalam museum tersebut juga terdapat alat-alat untuk Santet. 

Dua Tiket Yang Berujung Horror

          Sepinya museum kesehatan ini sebenarnya membuat kami merinding dan sejak ini, disini kami menyebut Surabaya Horror. Nadia sedikit memiliki kepekaan dengan dunia astral. Di ruang pertama masih biasa-biasa saja. Tapi saat memasuki ruang kedua, semua berubah. Saat saya memotret proyektor, tiba-tiba Nadia ingin keluar dari museum. Ok, saya tahu apa yang dia rasakan. Memang tempat ini terkesan angker. Banyak gosip yang beredar bahwa tempat ini adalah salah satu tempat angker di Kota Surabaya. Akhirnya kami keluar lewat pintu masuk. Saat di depan museum, aku bertanya mengapa Nadia ingin keluar. Ternyata dia mencium aroma bunga seperti yang dipakai orang-orang ketika ke makam. Lalu kami hening. Jadi intinya, tidak ada 10 menit kami di dalam museum kesehatan. Satu pelajaran yang saya petik. Jangan mengunjungi tempat yang tergolong angker dengan seseorang. Boleh mengunjungi asal teman anda berani. 

Proyektor Yang Saya Foto Sebelum Kami (Terpaksa) Meninggalkan Museum Kesehatan

          Tanpa berpikir panjang, kami meninggalkan tempat itu. Ok, itu tempat terangker di Kota Surabaya yang pernah saya kunjungi. Sebenarnya tidak akan terjadi apa-apa di tempat itu jika kita tidak berpikir yang aneh-aneh. Dari kunjungan tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa setiap moment pasti menjadi kenangan dan sejarah. Seperti kedua Museum yang kami kunjungi. 
Read More...

Sabtu, 15 Juni 2013

Mangrove Surabaya dan Phobia Ular

2 comments
          Semenjak saya kuliah di Kota Malang, saya menjadi jarang mengunjungi Kota Surabaya. Sebelum saya kuliah, saya sering mengunjungi kota tersebut. Lalu menyusuri jalanan kota bersama sepupu saya yang bernama Nadia Kencana. Karena saya merindukan masa tersebut, akhirnya saya memutuskan pergi ke Kota Surabaya. Pagi ini, Sabtu, 15 Juni 2013 pukul 10.00 pagi waktu setempat, saya pergi bersama sepupu saya menuju Hutan Mangrove di Kota Surabaya. 
     
Tiket Masuk

          Tidak jauh dari pusat kota Surabaya. Tetapi jalan untuk memuju hutan mangrove tidak mulus. Jalannya masih belum di aspal. Banyak lubang dan genangan air di jalan saat menuju hutan magrove. Sebenarnya sayang sekali karena hutan mangrove tersebut bagus untuk sebuah tujuan wisata yang harus di kunjungi. Tapi fasilitas jalan yang seperti itu tidak membuat pengunjung nyaman. Walau jalan seperti itu, kami tetap melanjutkan perjalanan dan akhirnya sampai. Pertamannya saya harus membayar tiket untuk orang dewasa dengan harga Rp 25.000/orang. 

          Setelah membayar tiket masuk, kami naik sebuah kapal kecil untuk menuju ujung mangrove. Sungai yang kami lalui langsung berakhir ke laut. Angin laut membuat sejuk tubuh. Akhirnya kami sampai di ujung hutan mangrove dan disinilah kejadian konyol dan mengerikan dimulai. Entah kenapa tiba-tiba Nadia berbicara masalah ular. Dalam otak saya berputar-putar tentang ular yang menjadi salah satu phobia terbesar saya. Tapi awalnya saya tidak begitu memikirkan dan melanjutkan perjalanan. Saat di tengah jalan, tiba-tiba ada ular bewarna hijau lewat begitu saja. Seketika kami hening. Merasa ular tersebut sudah pergi kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di sebuah gazebo. 

Jalan Menuju Gazebo Hutan Mangrove

          Sebenarnya kami tidak tahu mengapa kami bisa sampai di hutan mangrove. Bagi saya, gazebo hutan mangrove cocok untuk mencari ketenangan. Begitu tenang dengan ditemani angin laut yang besar. Dari gazebo ini kita dapat langsung melihat laut lepas. Begitu bebas. Daripada kami tidak tahu ingin melakukan apa di gazebo tersebut, akhirnya kamu membuka makanan. Menyantap makanan sambil melihat laut, sebuah kegiatan yang asik juga. 

Laut Lepas

          Selain itu saya juga melihat-lihat keadaan gazebo hutan mangrove tersebut. Kesimpulannya adalah miris. Gazebo tersebut agak tidak terawat. Banyak coretan-coretan yang mengganggu sisi keindahan gazebo tersebut. Bukankah harusnya kita menjaga tempat wisata kita agar tetap bagus dan terjaga? Tapi nyatanya masih ada orang yang tega merusak tempat pariwisata kita. Selain coretan tersebut, ternyata di hutan mangrove banyak sampah yang beserakan. Harusnya hutan mangrove begitu asri dan hijau. Tapi nyatanya masih ada saja orang yang membuang sampah sembarangan. 


Coretan Yang Tidak Bertanggung Jawab

Sampat Yang Berserakan

          Setelah lama di gazebo, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Ternyata tidak ada bedanya dengan perjalanan pergi. Kami bertemu ular lagi di jalan. Sungguh mengesalkan. Untung saja kami dapat pulang dengan selamat. Sebenarnya, hari ini adalah sebuah perjalanan singkat dan tidak jauh. Tapi ada satu yang berputar dalam otak saya, yaitu tentang alam. Bagaimana pun juga alam ini adalah alam yang harus kita jaga. Kenapa sih kita harus membuang sampah sembarangan atau mencoret fasilitas pariwisata yang ada? Tempat sampah sudah tersedia dan dapat digunakan sebagai tempat untuk membuang sampah. Tapi kenapa masih membuang sembarangan. Lalu mengapa kita harus merusak fasilitas yang ada? Bukankah fasilitas itu untuk kenyamanan kita? Mungkin kita dapat berpikir lagi untuk apa Tuhan menciptakan alam ini untuk kita. 

Read More...

Perjalanan Tiga Negara

Leave a Comment
          Beberapa minggu lalu saya mengalami perjalanan yang bagi saya sungguh menakjubkan. Tepatnya pada tanggal 4 Maret 2013 hingga 20 Maret 2013. Sebuah perjalanan yang membuat saya takjub kepada agama Islam. Sebenarnya perjalanan tersebut adalah perjalanan ibadah Umro dan berkunjung di dua negara dengan agama islam yang kental. Pada perjalanan tersebut saya didampingi oleh sekitar 15 orang dari keluarga saya. Sebenarnya saya tidak menyangka bahwa saya dapat pergi ke tanah suci. Walau itu hanya umro, tapi saya bersykur. Setidaknya perjalanan tersebut dapat merubah saya lebih baik dari sebelumnya.

          Perjalanan berawal pada pukul 12.00 siang di Badara Internasional Juanda, Surabaya. Berkumpul kedalam rombongan yang siap untuk menempuh perjalanan udara selama kurang lebih 16 jam. Itu sudah termasuk transit di Jakarta dan Singapura. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya duduk dan berdiam diri di kursi pesawat selama itu. Sebagian besar dihabiskan untuk tidur.

Hello Istanbul

          Pukul 05.00 pagi,  Atatürk Internasional Airport, Istanbul, saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di negara Turkey. Saat itu suhu disiang hari 8 derajat dan dimalam hari 2 derajat. Negara ini begitu unik karena terletak di 2 benua, yaitu benua Asia dan Eropa. Namun yang paling mendominasi adalah kebudayaan benua Eropa. Negara yang unik bagi saya. Penduduk di Istanbul bermayoritas agama Islam. Tetapi juga ada beberapa agama. Negara ini memiliki sejarah Islam yang menakjubkan dan tempat pariwisata yang saya kunjungi berbau Islam. Yang membuat saya takjub adalah bangunan Hagia Sophia. Tempat tersebut dulunya adalah sebuah gereja sebelum agama Islam masuk. Setelah agama Islam menduduki negara tersebut, masjid tersebut beralih fungsi menjadi masjid. Semua gambar di dalam Hagia Sophia di tutup pada masa pemerintahan Sultan Ahmed. Sekarang, Hagia Sophia sudah tidak berfungsi lagi sebagai masjid. Kegiatan ibadah bagi orang islam yang biasanya di Hagia Sophia di pindahkan ke Masjid Biru yang juga di bangun pada masa pemerintahan Sultan Ahmed.

My Big Family and I

Hagia Sophia


          Selain Hagia Sophia, masih banyak tempat yang dapat di kunjungi, seperti Museum Topkapi Sarayi, Istana Raja, Masjid Biru dan banyak lagi. Bagi saya makanan di Istanbul tidak terlalu ada rasanya. Bahkan setiap makan saya harus menambahkan lada untuk dapat sebuah rasa. Satu permasalah yang saya hadapi di sini adalah kulit yang sedikit rusak akibat perubahan iklim dari Indonesia ke Turkey. Cuaca yang dingin membuat kulit saya kering dah pecah. Untung tidak sampai parah. Satu pelajaran yang saya dapat, ketika mandi jangan memakai sabun jika cuaca dingin yang sangat ekstrim bagi kulit kita. Awalnya tidak percaya, tapi ternyata terbukti dengan semakin membaiknya kulit saya.

          Setelah 3 hari 2 malam saya habiskan di Turkey, kini saat saya melanjutkan perjalanan yang lebih agamis. Saya dan rombongan melanjutkan untuk Umroh. Dari Turkey menuju Saudi Arabia membutuhkan waktu 4 jam dengan perjalanan udara. Kami berangkat sekitar pukul 11.00 malam waktu  bagian Turkey dan sampai pada pukul 04. bagian waktu Saudi Arabia. Setelah keluar dari Airport, saya langsung menuju bis yang akan membawa saya menuju Kota Madinah. Cuaca di sana saat itu hampir sama dengan cuaca Indonesia. Saya menghabiskan 3 hari di Kota Madina dan 4 hari di Kota Mekkah.  Di Kota Madinah dan Mekkah membuat hati saya damai. Serasa seperti tenang. Lebih dekat dengan sang pencipta. Saya takjub ketika saya pertama kali melihat Ka'bah. Ka'bah begitu besar ada dihadapan saya. Serasa melihat sebuah keajaiban dunia, bahkan keajaiban dalam Islam. Ketika saya melihat Ka'bah untuk pertama kalinya, saya mencium bau yang harum. Tetapi ketika saya melihat Ka'bah di lain hari, bau tersebut tidak tercium. Entah itu sebuah keajaiban atau ada orang yang sedang membersihkan. Saya tak tahu pasti. Di Saudi Arabia saya lebih merasakan kebersamaan dalam keluarga.

Susu Unta


          Selain beribadah, saya juga mengunjungi beberapa masjid dan gunung Uhud yang berwarna merah serta tempat oleh-oleh kurma, coklat dan kacang khas Arab. Satu fakta unik yang saya ketahui adalah tentang bunga pohon kurma yang ternyata dapat menyuburkan rahim perempuan. Saya ingat dalam perjalanan saya di tanah suci ini adalah naik mobil seperti mobil Suzuki ceri dan mobil tersebut diisi oleh sekitar 28 orang. Sesak namun seru. Itu yang saya rasakan. Pengalaman tersebut adalah pengalaman terseru dalam perjalanan ini. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan.

          Setelah melalui perjalanan ibadah, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan. Dimoment ini saya dan enam orang lainnya berpisah. Saya dan enam orang tersebut melanjutkan perjalanan menuju Dubai. Sementara sisanya pulang ke Indonesia. Saya tidak langsung mendarat di Bandara Dubai, melainkan mendarat di Bandara Abu Dhabi. Abu Dhabi adalah salah satu kota United  Arab Emirates (UAE) yang berjarak 2 jam dari Kota Dubai. Saat menginjakkan kaki pertama kali di Abu Dhabi, saya dan rombongan dikejutkan oleh agen travel yang tidak menjemput kami. Ternyata kami harus ke Kota Dubai sendiri dan agen tersebut ternyata memang tidak menjemput tamunya di bandara. Akhirnya kami harus mencari cara untuk sampai di Kota Dubai. Untungnya ada transportasi semacam taxi dan kami menuju Dubai malam itu juga.

          Esok harinya, saya jalan-jalan di sekitar hotel. Karena agen travel menjemput kami di hotel pukul dua siang karena saat itu hari jum'at. Saya mencoba masuk salah satu swalayan dan coba tebak apa yang saya temukan. Saya menemukan Mie Instan produk Indonesia, yaitu Indomie. Ternyata Indomie ekspor ke Dubai. Karena rasa penasaran, saya membelinya. Ternyata rasanya berbeda dan tanpa cabai. Tempat wisata yang saya kunjungi pertama kali adalah menara tertinggi di dunia, yaitu Burj Khalifa. Kami hanya naik sampai lantai 126. Dari menara tersebut kita dapat melihat kota Dubai yang penuh dengan padang pasir di pinggiran kotanya. Sebenarnya banyak sekali gedung-gedung yang memukau di kota ini. Tetapi saya hanya mengunjungi Burj Khalifa.

Indomie yang diekspor ke Dubai


Burj Khalifa

       Satu yang saya sarankan untuk di coba di Dubai. Perjalanan safari padang pasir. Bagi saya perjalanan ini yang membuat perjalanan seru. Petamanya menuju padang pasir menggunakan mobil dakar. Untuk perjalanan tersebut ternyata tidak hanya rombongan saya, tetapi ada rombongan lain tetapi berbeda mobil. Ketika sampai saya turun dan melihat para supir mengurangi angin pada ban. Awalnya saya tidak tahu mengapa mereka melakukan itu. Ternyata, perjalanan belum di mulai. Perjalan mulai ketika saya dan para rombongan sudah naik ke dalam mobil satu-satu dan roller coaster ala Dubai di mulai. Ketika safari padang pasir, kalian akan merasakan perut kalian di kocok-kocok dalam mobil. Gundukan-gundukan gurun pasir menjadi sebuah medan yang asik untuk di lalui. Setelah bermain roller coaster ala Dubai, saya di ajak untuk menikmati makan malam dan sajian tari kebudayaan Dubai. Ini adalah bagian seru dalam perjalanan di Dubai.

Padang Pasir


Matahari tenggelam di Padang Pasir

          Setelah tiga hari saya lewati di Dubai, akhirnya saya harus pulang ke Indonesia. Sebelum pulang saya mampir ke Dunia Ferari yang berada di Abu Dhabi. Sebenarnya di dalam Dunia Ferari terdapat tempat bermain layaknya Dufan. Hanya saja di dalam sana kita akan mengenal Ferari itu seperti apa. Setelah dari Dunia Ferari, saya melanjutnya perjalanan menuju airport di Abu Dhabi. Akhirnya saya menginjakkan kaki di tanah air tercinta, Indonesia pada pukul 01.00 siang di Jakarta. Saya baru sampai di Surabaya pada pukul 07.00 malam.

          Setelah saya ingat-ingat lagi. Perjalan ini sangat berkesan. Sebuah perjalan yang membuat saya berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Sebuah perjalanan yang membuat saya lebih dekat dengan keluarga, bahkan dengan sang pencipta. Sebuah perjalanan tiga negara yang tak terlupakan. Thank you, Allah.
Read More...
Diberdayakan oleh Blogger.