Sabtu, 17 Agustus 2013

Jalan Jalan Bersama Jutawan di Yogyakarta

2 comments
Traveling kali ini akan membahas kota Yogyakarta. Kota yang kental dengan budaya. Tapi sayang, traveling kali ini saya tidak sering berburu makanan karena saat berkunjung ke kota tersebut bertepatan dengan bulan ramadhan. Jadi seperti traveling sambil beribadah. yeyeye.



Selamat Datang di Pantai Gunung Kidul

Perjalanan dimulai dari membeli tiket. Membutuhkan uang Rp 800.000,- untuk tiket 3 orang. Itu sudah termasuk pulang dan pergi. Kami berangkat tanggal 10 Juli 2013 dan pulang tanggal 13 Juli 2013. Saat saya sampai di Kota Yogyakarta, saya langsung menuju lokasi wisata alam, yaitu pantai Gunung Kidul. Di gunung kidul terkenal dengan pantainya yang berjajar. Jadi dari satu pantai, kamu dapat berjalan menelusuri bibir pantai menuju pantai selanjutnya. Pantainya tidak kotor. Hanya terkadang ada beberapa sampah yang berserakan. Karena saat kami ke pantai sudah sore, maka kami membawa bekal makanan kecil untuk membatalkan puasa kami.


Pantai yang masih bersih. :)


Tebing di pinggir pantai. Seperti Tanah Lot di Bali.

Magrib sudah berkumandang dan kami membatalkan puasa dengan bekal yang sudah kami bawa. Karena di sekitar pantai jarang ada yang berjualan, kami memutuskan untuk mencoba makanan khas jogja, yaitu Gudeg. Tapi ini bukan sembarang gudeg. Yang membuat beda adalah rasa pedasnya. Nama gudeg tersebut adalah "Gudeg Mercon". Satu sendok Gudeg bisa membuat telinga pecah. Mantap.

Hari kedua, kami memutuskan untuk pergi ke pusat pembelanjaan karena tour guide kami yang merangkap sebagai pacar Nadia sedang kuliah. Saat sore hari, kami mengunjungi Museum Vandeburg yang terletak didekat Malioboro. Di museum tersebut akan ada patung-patung kecil yang bercerita. Patung itu dinamakan "Diorama". Patung-patung tersebut bercerita tentang Kota Yogyakarta pada masa kolonial belanda. Biasanya museum tersebut ramai di kunjungi, tapi saat itu sepi. Untuk masuk kedalam museum dikenakan biaya Rp 5.000,- per orang.

Menjelang berbuka puasa, kita wajib menelusuri gang Kauman. Mengapa begitu ? Karena di gang tersebut terdapat berbagai macam Ta'jil untuk berbuka puasa. Penjual Ta'jil di gang Kauman hanya ada di bulan ramadhan saja. Jadi jika ke kota Yogyakarta saat bulan Ramadhan, wajib mencoba berburu Ta'jil di gang tersebut. Hanya cukup mengeluarkan uang Rp 50.000,- anda akan mendapat banyak makanan yang dapat mengganjal perut anda.


Gang Kauman, Surganya Ta'jil.


Penjual Sate Ayam di depan Museum Vendeburg. Satu porsi harganya Rp 10.000,-


Hari ketiga, ini yang saya tunggu-tunggu. Berkunjung ke Taman Sari. Ini baru pertama kalinya saya berkunjung ke Taman Sari. Taman Sari merupakan tempat pemandian para Raja Yogyakarta hingga anak-anaknya. Hanya perlu membayar Rp 2.000,- per orang untuk masuk ke tempat wisata ini. Di wisata ini kalian akan berjumpa dengan kolam yang besar dengan air yang biru. Selain itu ada beberapa ruangan yang dulunya dipakai untuk tempat tinggal. Mulai dari kamar, dapur hingga kamar mandi. Tapi sayang sekali, tempat wisata tersebut banyak coret-coretan yang merusak tempat tersebut.


Lorong memasuki Taman Sari


Kolam Pemandian di Taman Sari

Dari Taman Sari, kami lanjut menuju Kaliurang. Kaliurang merupakan kaki gunung Merapi yang pernah meletus beberapa tahun yang lalu. Awalnya kami ingin mengunjungi museum yang menyimpan barang-barang milik Keraton Yogyakarta. Katanya ada semua barang milik Keraton di museum tersebut. Tapi sayang saat kami sampai, museum tersebut sudah tutup. Akhirnya kami menuju Goa Jepang yang tidak jauh dari museum. Tapi sayang, tutup juga. Jadi akhirnya kita hanya berjalan-jalan di Kaliurang.


Penjual Ta'jil di Universitas Islam Indonesia. 


Saat perjalanan pulang, tidak sengaja kami berhenti di Universitas Islam Indonesia. Mengapa kami kesini ? Karena di sini merupakan salah satu tempat orang-orang berburu Ta'jil. Yeah, ini yang saya suka. Seperti saat berburu Ta'jil di gang Kauman, hanya membutuhkan uang Rp 50.000,-.

Di hari terakhir kami mengunjungi Masjid Air. Tempat wisata ini juga merupakan salah satu tempat yang tidak pernah saya kunjungi. Dari dulu saya ingin mengunjungi tempat wisata ini. Konon katanya dulu Masjid Air ini digenangi air di sekeliling masjid. Tapi saat ini sudah tidak. Disekeliling masjid sudah menjadi tempat pemukiman warga. Bahkan di depan pintu masuk masjid sudah menjadi pasar. Bangunan tempat ini bagus untuk foto prewedding.


Salah satu tempat di Masjid Air


Lorong bawah tanah menuju Masjid Air

Di Masjid Air akan terdapat lorong menuju tempat masjid. Masjid tersebut tidak difungsikan lagi untuk tempat beribadah. Sehingga banyak orang yang berkunjung kesana untuk berwisata bahkan untuk foto prewedding. Asiknya tempat ini adalah dindingnya dingin. Mungkin karena temboknya yang tebal.


Tempat Sholat di Masjid Air


Tangga di tengah Masjid Air menuju Lantai dua

Setelah dari Masjid Air, kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh di Mirota Batik yang terletak di Malioboro. Barang yang wajib di beli adalah kue khas Yogyakarta, yaitu bakpia. Bakpia yang terletak di depan Mirota batik ini terkenal enak. Nama Bakpia tersebut adalah "Bakpia Raminten".

Yogyakarta, merupakan salah satu kota di Indonesia yang kental dengan budayanya. Salah satu kota yang masih mempertahankan budayanya di jaman yang sudah modern saat ini. Di kota inilah budaya asli masih berjalan selaras dengan jaman modern.

Ada pertanyaan ? 

Pasti bertanya mengapa artikel ini dinamakan "Jalan-Jalan Bersama Jutawan" ? 

Sebenarnya di hari ke dua di Yogyakarta, saat keluar dari pusat pembelanjaan saya mengganti tas yang saya pakai dengan tas yang baru saya beli. Saat saya merogoh-rogoh saku tas, ternyata saya menemukan uang senilai Rp 10.000.000,-. Oke, itu bukan nominal uang yang kecil. Jadi selama perjalanan saya di Yogyakarka, saya membawa tas yang berisi uang Rp 10.000.000,- dan uang tersebut tidak saya gunakan sama sekali hingga kembali kepada pemiliknya. Dari sinilah saya memberi nama liburan kali ini "Jalan-Jalan Bersama Jutawan". :D
Read More...

Sebuah Karya Untuk Indonesia

Leave a Comment

Satu bentuk kebanggaanku terhadap tanah air saya jadikan sebuah karya. Sebuah karya yang saya garap bersama teman-teman saya di Nol Derjat Universitas Brawijaya. Walau nama saya salah di film tersebut, tapi saya puas dengan hasil karya saya.  Inilah karyaku untuk Indonesia tercinta! 



Judul film            : Dariku Untukmu / Indonesiaku
Tanggal Rilis       : 1 Desember 2012
Sutradara             : Emmelia Doloksaribu
Produser              : Ulul Albab Permata Arsy
Asisten Sutradara : Dewan Triyas
                              Avilia Andriani
Editor                  : Ari Dwi
DOP                    : Hendro Trihatmojo
Pemeran              : M. Sofyan
                              Dian Retno
Rumah Produksi : Nol Derajat Universitas Brawijaya 
Durasi                 : 5.59 menit
Info lanjut           : http://www.youtube.com/watch?v=YMAxUZpYUpQ


Film "Dariku Untukmu" merupakan film dokumenter. Film tersebut mendokumenterkan bahwa inilah Indonesia. Dengan pandangan buruknya Indonesia di mata kita selama ini, kita tetap memandang bahwa Indonesia adalah negara yang indah. Negara yang mampu membuat kita berdecak kagum melihat hitam dan putihnya Indonesia. Film ini berpesan bahwa kita masih bisa merubah Indonesia menjadi sebuah negara yang lebih baik. Menciptakan Indonesia menjadi negara yang lebih baik dengan jiwa muda kita. Kita lakukan dari kita untuk Indonesia yang kita cintai. 
Read More...

Dirgahayu Ke-68 Negeri Tercinta, Indonesia!

Leave a Comment
Negeri Kita Kaya, Kaya Raya, Saudara-Saudara
Berjiwa Besarlah, Ber imaginasilah
Gali! Bekerja! Gali! Bekerja!
Kita Adalah Tanah Air Yang Paling Cantik di Dunia

                                                                     Soekarno


Indonesia, satu negara yang mampu membuat rakyatnya berdemo di jalan demi kesejahteraan mereka. Satu negara yang merupakan kandang para koruptor kelas kakap. Satu negara yang kerap dihinggapi oleh teroris. Satu negara yang kadang tidak perduli dengan warisan budayanya hingga diambil oleh negara lain. Satu negara yang pernah jatuh di tahun 1998 karena pemerintahannya. Satu negara yang kadang memiliki hukum tidak adil. Satu negara yang terkadang para pemerintahnya tidak perduli terhadap rakyatnya. Satu negara yang terkadang rakyatnya berkata "Tidak Adil". 


Tapi


Indonesia,  satu-satunya tanah air paling cantik yang saya tempati sampai saat ini. Satu negara yang dengan ikhlas kugunakan air hingga tanahnya untuk hidupku. Satu negara yang merupakan gudang kerupuk. Satu negara yang merupakan tempat sambal paling enak di dunia. Satu negara yang memiliki makanan kuliner khas di setiap daerahnya. Satu negara yang memiliki penduduk murah senyum. Satu negara yang memiliki suku beragam dari Sabang hingga Marauke. Satu negara yang memiliki budaya seni yang unik untuk di lindungi. Satu negara yang merupakan tempat dimana kain batik dilahirkan. Satu negara yang selalu kurindukan ketika tidak berada di tanah air. Satu negara yang memiliki alam paling cantik di Indonesia. Satu negara yang memiliki luas tanah yang paling cantik di dunia. Satu negara yang memiliki luas lautan yang biru. Satu negara yang membuatku berkata "Ini tanah airku, ini Indonesia ku" ketika melihat alamnya yang luas. 


Ternyata


Ternyata inilah tanah airku, Indonesia. Tanah air yang yang telah membesarkanku hingga seperti saat ini. Tanah air yang membuatku ingin membangunnya agar menjadi negara yang lebih baik. Tanah air yang mampu membuatku bangga dengan apa yang ada di dalamnya. Dirgahayu Republik Indonesia Ke-68.
Read More...

Rabu, 07 Agustus 2013

Mustahil

Leave a Comment
Ketika semua terasa sempit di ruang otak.
Dalam benak ini ingin menjerit. 
Semua apa yang aku pilih telah menimbulkan satu keputusan.
Sebuah keputusan yang akhirnya membuatku terdiam.
Malam semakin hening.
1 atau 2 detik berlalu.
Aku yakin tulisan itu takkan terbaca.
Sebuah surat kecil yang terlanjur terkirim.
Tolong sadarkan aku bahwa harapan itu sangat kecil. 
Lebih kecil dari titik di sebuah kalimat.
Aku melihat. 
Aku melihat semua akan berubah.
Iya, akan berubah suatu saat nanti.
Tapi mengapa ini tidak bisa berubah?
Satu rasa yang tidak bisa berubah.
Antara menunggu, senang dan sakit.
Semua menjadi satu.
Menjadi satu hal yang mustahil untuk diketahui.
Tapi aku akan terdiam utuk beberapa saat. 
Saat memandangmu.

-AA-
Read More...

Teman Hidup by Tulus

2 comments
Teman Hidup-Tulus-
Dia indah meretas gundahDia yang selama ini ku nantiMembawa sejuk, memanja rasaDia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmuKau milikku, ku milikmuDi dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nantiBanyak cobaan untuk kisah cinta kitaJangan cepat menyerahKau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmuKau jiwa yang selalu aku puja
Tidak tahu mengapa, lagu ini memiliki nyawa. Tidak pernah bosan ketika saya mendengarkan lagu ini. Lagu ini adalah salah satu lagu yang memiliki kenangan bagi saya. Ya, kenangan. Tenang, tidak galau kok. Lagu ini memiliki arti tersendiri. Sebuah arti tentang cinta yang sebenarnya. Cinta itu tidak main-main. Cinta itu anugrah yang diberikan oleh Tuhan dan lagu ini bercerita beginilah cinta yang sebenarnya. Cara memperlakukan cinta. Tidak ada kata aku. Tidak ada kata kamu. Tapi hanya ada kata kita. Bagaimanapun cinta itu dijalani, entah itu bahagia, jauh, flat, marah, emosi, banyak rintangan, ingat hanya ada "kita". Kata kita yang menguatkan sebuah kata cinta. 
Read More...
Diberdayakan oleh Blogger.