Rabu, 28 Agustus 2013

Happy Engagement, Leia Sulqi

Leave a Comment
Pada tanggal 11 Agustus 2013, ada moment bersejarah untuk sepupu saya, Leia Sulqi (Itu panggilannya). Sepupu saya ini merupakan kakak dari Nadia. Akhirnya dia bertunangan. Hari yang bahagia telah tiba. Dengan kesederhanaan acara ini dilangsungkan.


Ini yang namanya Leia Sulqi. Tapi itu kakak aku. Bukan Mas Harum. Hmm

Nama lengkap Leia adalah Nurul Ummah Faprilia. Leia bagi saya adalah traveler sejati. Saking cintanya, Ibu saya suka mengajak dia untuk menjelajah sebuah kota bahkan negara. Yang bikin saya terpukau oleh Leia adalah barang yang ada di dalam kamarnya aneh-aneh. Darimana dia dapat itu. Enatahlah.


Make Up Natural Untuk Hari Spesial Leia Sulqi

Yang berhasil mendapatkan hati Leia adalah mas Harum. yeyeye. Mas Harum adalah seorang pilot. Yang saya harapkan, mungkin dapat tiket terbang kemana gitu. Hohoho. Just Kidding.


Leia memberi sekotak kecil bunga dan berkata semoga cepat menyusul. Amien. 

Acara dimulai pada malam hari di kediaman Leia. Yang saya herankan, kenapa para tante saya begitu gaul. Keluarga dari ibu saya memang terkenal gayanya. Apalagi yang wanita. Ampun musuh mereka. Tapi saya cinta keluarga saya.

Jadi lewat artikel saya ini, saya mengucapkan Happy Engagement untuk Nurul Umma Faprilia dan Kapten Pilot Harum Abiyachsa MBA. Semoga langgeng sepanjang masa. :*
Read More...

Minggu, 25 Agustus 2013

Gudeg Mercon Ibu Tinah

Leave a Comment

Gudeg Mercon Ibu Tinah


Ok, ada yang tidak tahu gudeg? Pasti kenal dengan makanan yang satu ini. Gudeg adalah masakan khas Yogyakarta. Rasa gudeg biasanya manis. Menurut saya manis. Setiap kali orang berkunjung ke Yogyakarta sebagian besar mencari masakan ini. Bukan ke Yogyakarta jika tidak makan masakan ini. Tapi ada yang lain di Yogyakarta sekarang. Ada gudeg yang bernama "Gudeg Mercon". Pasti sudah bisa ditebak. Yak, gudeg yang rasanya pedas. Pedasnya sangat menyiksa. Bagi orang yang suka masakan pedas, wajib coba masakan ini.

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Yogyakarta. Artikelnya sudah saya publikasi di blog saya. Mau baca? silahkan baca artikel "Jalan Jalan Bersama Jutawan di Yogyakarta". Salah satu tempat yang saya kunjungi adalah Gudeg Mercon ini. Saya baru tahu masakan ini. Warung Gudeg Mercon ini milik Ibu Tinah. Sehingga banyak yang menyebut warung tersebut dengan "Gudeg Mercon Ibu Tinah". Warungnya kecil dan lampunya tidak begitu terang. Namun rasa masakannya, jangan ditanya lagi. Enak banget . Selain sensasi pedasnya, di warung ini juga disediakan beberapa lauk seperti martabak, mendoan dan sate ayam. Harga satu prosi mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp 25.000,- . Termasuk murah untuk kuliner di Yogyakarta.

Lokasi Gudeg Mercon Ibu Tinah di Jalan Kranggan (Jalan Asem Gede). Dekat Jalan Diponegoro. Seingat saya tidak jauh dari tugu Yogyakarta. Sayangnya saat saya berkunjung, saya tidak memotret masakannya.

PS : Kalau coba gudeg mercon, bawa baju ganti. Ketika mencoba masakan ini, anda akan mandi keringat. :D
Read More...

Minggu, 18 Agustus 2013

Itulah Sebagian Besar Wanita

Leave a Comment
Ketika seorang wanita menyukai seorang pria, dia hanya akan diam dan menyimpan perasaan itu. Dengan sadar atau tidak, wanita itu akan memunculkan sinyal untuk pria yang dia cintai. Entah apakah dia merasakan sinyal tersebut atau tidak. Wanita itu hanya akan memandang pria tersebut dalam waktu yang lama sambil terdiam. Disinilah waktu terasa lama bagi wanita itu. Itulah sebagian besar wanita.

Ketika seorang wanita menyukai seorang pria, dia akan berusaha tersenyum di depan pria itu. Entah karena suatu sebab atau tanpa sebab. Entah hatinya sedih atau tidak. Tanpa sang wanita sadari bahwa pria itu membuat hati dan bibirnya tersenyum kembali. Itulah sebagian besar wanita.

Ketika seorang wanita menyukai seorang pria, dia pasti akan berusaha mencari respon sang pria terhadapnya. Tanpa mereka sadari apakah pria tersebut merasakan atau tidak atas sinyal yang diberikan oleh wanita tersebut. Seorang wanita itu akan terus mencari dan mencari hingga akhirnya mereka tahu kenyataan manis atau pahit yang akan mereka dapat. Itulah sebagian besar wanita

Ketika seorang wanita menyukai seorang pria, dia akan menunggu pria tersebut. Entah berapa lama yang wanita lalui, dia akan terus menunggu. Menunggu sebuah kepastian atas pertanyaan hatinya. Tanpa mereka sadari apakah pria tersebut akan mengecewakannya atau tidak. Menunggu dan terus menunggu karena sang wanita yakin bahwa ada jawaban atas apa yang dia tunggu. Itulah sebagian besar wanita.

Itulah wanita dengan cintanya. Tanpa mereka sadari bahwa cinta terkadang manis lalu berubah menjadi pahit. Tanpa mereka sadari apa yang akan terjadi. Itulah sebagian besar wanita.
Read More...

Sabtu, 17 Agustus 2013

Cupid's Fall by Once Upon A Time Was A Sausage Named Bob

Leave a Comment
Cupid's Fall
-Once Upon A Time Was A Sausage Named Bob-

Nevermind I'll wait another day
For you to come back to me
I have given
My ultimate to you
When I thought we were all ok
Cupid came back to me
He cried for so many nights

And I'm lying to myself you are coming home
I won't find a way

Everytime I see your eyes
Everytime I see your lies
Love. Has gone away
And everytime we make it through
Everytime I see myself loving you

You're gone
You're gone away

When I hold your hand it's not the same
Cause I know, you're in love
You're in love with someone else
And I will change if that's what it takes
For you to love me again
This fairytale ends

You're lying to yourself you are coming home
You won't find a way

We won't find a way
Everytime I see your eyes
Everytime I see your lies
Love. Has gone away
And everytime we make it through
Everytime I see myself loving you

You're gone
You're gone away
You're gone away
No

Don't~
You're gone away
Don't~

And everytime I see your eyes
Everytime I see your lies
Love. Has gone away
And everytime we make it through
Everytime I see myself loving you

You're gone
You're gone away
You're gone away
No

We're lying to ourselves we are coming home
We won't find a way
Home

Sudah lama saya mencari lagu ini. Mungkin sebagian dari kalian mengerti lagu ini. Lagu ini adalah salah satu lagu band indie di negara Malaysia atau tidak di Singapura. Saya tidak tahu pasti. Lagu ini merupakan soundtrack dari film pendek milik rumah produksi The Grim Film yang berjudul "The Long Distance Relationship". Walau sebenarnya arti lagu dengan film tidak sama. Sebenarnya lagi ini cocok untuk orang yang sedang patah hati. 

Lagu ini bercerita tentang seseorang yang melihat pasangannya menyukai orang lain. Dia hanya merasakan bahwa hanya dia yang merasakan cinta. Dia melihat mata pasangannya, yang ada hanya kebohongan yang diciptakan oleh pasangannya. Pasangannya berbohong bahwa hatinya masih tempat cintanya. Ternyata dia mengetahui bahwa pasangannya tidak lagi berada di cintanya. 



Read More...

Jalan Jalan Bersama Jutawan di Yogyakarta

2 comments
Traveling kali ini akan membahas kota Yogyakarta. Kota yang kental dengan budaya. Tapi sayang, traveling kali ini saya tidak sering berburu makanan karena saat berkunjung ke kota tersebut bertepatan dengan bulan ramadhan. Jadi seperti traveling sambil beribadah. yeyeye.



Selamat Datang di Pantai Gunung Kidul

Perjalanan dimulai dari membeli tiket. Membutuhkan uang Rp 800.000,- untuk tiket 3 orang. Itu sudah termasuk pulang dan pergi. Kami berangkat tanggal 10 Juli 2013 dan pulang tanggal 13 Juli 2013. Saat saya sampai di Kota Yogyakarta, saya langsung menuju lokasi wisata alam, yaitu pantai Gunung Kidul. Di gunung kidul terkenal dengan pantainya yang berjajar. Jadi dari satu pantai, kamu dapat berjalan menelusuri bibir pantai menuju pantai selanjutnya. Pantainya tidak kotor. Hanya terkadang ada beberapa sampah yang berserakan. Karena saat kami ke pantai sudah sore, maka kami membawa bekal makanan kecil untuk membatalkan puasa kami.


Pantai yang masih bersih. :)


Tebing di pinggir pantai. Seperti Tanah Lot di Bali.

Magrib sudah berkumandang dan kami membatalkan puasa dengan bekal yang sudah kami bawa. Karena di sekitar pantai jarang ada yang berjualan, kami memutuskan untuk mencoba makanan khas jogja, yaitu Gudeg. Tapi ini bukan sembarang gudeg. Yang membuat beda adalah rasa pedasnya. Nama gudeg tersebut adalah "Gudeg Mercon". Satu sendok Gudeg bisa membuat telinga pecah. Mantap.

Hari kedua, kami memutuskan untuk pergi ke pusat pembelanjaan karena tour guide kami yang merangkap sebagai pacar Nadia sedang kuliah. Saat sore hari, kami mengunjungi Museum Vandeburg yang terletak didekat Malioboro. Di museum tersebut akan ada patung-patung kecil yang bercerita. Patung itu dinamakan "Diorama". Patung-patung tersebut bercerita tentang Kota Yogyakarta pada masa kolonial belanda. Biasanya museum tersebut ramai di kunjungi, tapi saat itu sepi. Untuk masuk kedalam museum dikenakan biaya Rp 5.000,- per orang.

Menjelang berbuka puasa, kita wajib menelusuri gang Kauman. Mengapa begitu ? Karena di gang tersebut terdapat berbagai macam Ta'jil untuk berbuka puasa. Penjual Ta'jil di gang Kauman hanya ada di bulan ramadhan saja. Jadi jika ke kota Yogyakarta saat bulan Ramadhan, wajib mencoba berburu Ta'jil di gang tersebut. Hanya cukup mengeluarkan uang Rp 50.000,- anda akan mendapat banyak makanan yang dapat mengganjal perut anda.


Gang Kauman, Surganya Ta'jil.


Penjual Sate Ayam di depan Museum Vendeburg. Satu porsi harganya Rp 10.000,-


Hari ketiga, ini yang saya tunggu-tunggu. Berkunjung ke Taman Sari. Ini baru pertama kalinya saya berkunjung ke Taman Sari. Taman Sari merupakan tempat pemandian para Raja Yogyakarta hingga anak-anaknya. Hanya perlu membayar Rp 2.000,- per orang untuk masuk ke tempat wisata ini. Di wisata ini kalian akan berjumpa dengan kolam yang besar dengan air yang biru. Selain itu ada beberapa ruangan yang dulunya dipakai untuk tempat tinggal. Mulai dari kamar, dapur hingga kamar mandi. Tapi sayang sekali, tempat wisata tersebut banyak coret-coretan yang merusak tempat tersebut.


Lorong memasuki Taman Sari


Kolam Pemandian di Taman Sari

Dari Taman Sari, kami lanjut menuju Kaliurang. Kaliurang merupakan kaki gunung Merapi yang pernah meletus beberapa tahun yang lalu. Awalnya kami ingin mengunjungi museum yang menyimpan barang-barang milik Keraton Yogyakarta. Katanya ada semua barang milik Keraton di museum tersebut. Tapi sayang saat kami sampai, museum tersebut sudah tutup. Akhirnya kami menuju Goa Jepang yang tidak jauh dari museum. Tapi sayang, tutup juga. Jadi akhirnya kita hanya berjalan-jalan di Kaliurang.


Penjual Ta'jil di Universitas Islam Indonesia. 


Saat perjalanan pulang, tidak sengaja kami berhenti di Universitas Islam Indonesia. Mengapa kami kesini ? Karena di sini merupakan salah satu tempat orang-orang berburu Ta'jil. Yeah, ini yang saya suka. Seperti saat berburu Ta'jil di gang Kauman, hanya membutuhkan uang Rp 50.000,-.

Di hari terakhir kami mengunjungi Masjid Air. Tempat wisata ini juga merupakan salah satu tempat yang tidak pernah saya kunjungi. Dari dulu saya ingin mengunjungi tempat wisata ini. Konon katanya dulu Masjid Air ini digenangi air di sekeliling masjid. Tapi saat ini sudah tidak. Disekeliling masjid sudah menjadi tempat pemukiman warga. Bahkan di depan pintu masuk masjid sudah menjadi pasar. Bangunan tempat ini bagus untuk foto prewedding.


Salah satu tempat di Masjid Air


Lorong bawah tanah menuju Masjid Air

Di Masjid Air akan terdapat lorong menuju tempat masjid. Masjid tersebut tidak difungsikan lagi untuk tempat beribadah. Sehingga banyak orang yang berkunjung kesana untuk berwisata bahkan untuk foto prewedding. Asiknya tempat ini adalah dindingnya dingin. Mungkin karena temboknya yang tebal.


Tempat Sholat di Masjid Air


Tangga di tengah Masjid Air menuju Lantai dua

Setelah dari Masjid Air, kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh di Mirota Batik yang terletak di Malioboro. Barang yang wajib di beli adalah kue khas Yogyakarta, yaitu bakpia. Bakpia yang terletak di depan Mirota batik ini terkenal enak. Nama Bakpia tersebut adalah "Bakpia Raminten".

Yogyakarta, merupakan salah satu kota di Indonesia yang kental dengan budayanya. Salah satu kota yang masih mempertahankan budayanya di jaman yang sudah modern saat ini. Di kota inilah budaya asli masih berjalan selaras dengan jaman modern.

Ada pertanyaan ? 

Pasti bertanya mengapa artikel ini dinamakan "Jalan-Jalan Bersama Jutawan" ? 

Sebenarnya di hari ke dua di Yogyakarta, saat keluar dari pusat pembelanjaan saya mengganti tas yang saya pakai dengan tas yang baru saya beli. Saat saya merogoh-rogoh saku tas, ternyata saya menemukan uang senilai Rp 10.000.000,-. Oke, itu bukan nominal uang yang kecil. Jadi selama perjalanan saya di Yogyakarka, saya membawa tas yang berisi uang Rp 10.000.000,- dan uang tersebut tidak saya gunakan sama sekali hingga kembali kepada pemiliknya. Dari sinilah saya memberi nama liburan kali ini "Jalan-Jalan Bersama Jutawan". :D
Read More...
Diberdayakan oleh Blogger.