Rabu, 28 Agustus 2013

Cacing Berwisata di Singapura Part II

2 comments

Dihari ketiga, saya dan keluarga memutuskan untuk shoping. Terutama ibu saya gila shoping. Saya mengunjungi tempat shoping yang menurut saya paling murah. Tempat itu adalah Bugis Street. Lokasi ini berdekatan dengan Bugis Junction. Bugis Street itu seperti pasar. Produk yang di jual kebanyakan baju dan cenderamata khas Negara Singapura.


Bugis Street

Sebelum berangkat menuju Bugis Street, ibu saya meminta saya untuk membawa koper kecil. Awalnya saya tidak tahu untuk apa beliau meminta saya untuk membawa koper kosong.

Di Bugis Street banyak terdapat barang yang super murah. Seperti harga barang KW di Indonesia. T-shirts di sini diberi harga 10 dollar Singapura jika membeli 3 buah. Artinya sekitar Rp 80.000,- untuk 3 buah T-shirts. Belum lagi sepatu yang saya beli. Sepatu yang saya beli mirip seperti di dalam film-film Korea. Sepatu boot bewarna oranye. Sepatu saya beli dengan harga 15 dollar Singapura. Artinya skitar Rp 120.000,- per sepasang sepatu. Super murah. Sekarang saya mengerti mengapa ibu saya meminta saya untuk membawa koper kecil. You know what i mean.


Aku siap gila shoping dengan dua koper ini

Saat saya hendak meninggalkan Bugis Street, ada satu makanan kecil yang menarik saya untuk membelinya. Nama makanan itu adalah Kaya Ball. Tekstur seperti kue Deli Manjoo. Didalam makanan kecil tersebut terdapat seperti gula merah, tapi gurih. Ayah saya berkata bahwa kue tersebut juga ada yang berisi daging buah duren. Tapi saya tidak menyukai buah duren. Jika membeli kue tersebut, pastikan masih panas. Lebih enak ketika masih panas.


Kaya Ball. Yummy!

Dari Bugis Street, saya naik MRT untuk menuju Jalan Orchad. Saya menaruh koper yang sudah penuh dengan belanjaan dan menggantinya dengan koper kosong yang baru. Sore hari di hari ketiga, saya memutuskan untuk mengunjungi Mustafa Center yang terletak di daerah Little India. Daerah ini adalah daerah yang kental dengan Islam dan daerah ini juga saya menemukan masjid. Sesuai namanya, daerah ini banyak dihuni oleh orang yang memiliki keturunan India. Untuk menuju Mustafa Center, saya harus turun di stasiun MRT daerah Farrer Park. Mengapa tidak di stasiun MRT Little India? Karena letak Mustafa Center lebih dekat dari stasiun MRT Farrer Park.


Restaurant yang membuat saya kangen akan Negara Singapura

Saya mengunjungi Mustafa Center karena ada alasannya. Alasan saya mengunjungi tempat ini adalah karena saya rindu dengan masakan khas India atau Timur Tengah yang di jual oleh salah satu restaurant di dekat Mustafa Center. Saya tidak tahu apa nama restaurant tersebut. Satu makanan yang membuat saya kangen adalah Roti Prata dan kare khas India. Roti ini wajib dibeli saat anda mengunjungi Mustafa Center. Selain Roti Prata, ada Murtabak khas India. Pokoknya makanan tersebut jika dicelupkan ke dalam kare khas India makin enak untuk di makan. Untuk minumnya, saya memilih es Teh Tarik. Alhamdulillah, suatu kepuasan bagi saya.


Roti Prata dan Kare


Murtabak

Setelah makan malam, saya memutuskan untuk masuk kedalam Mustafa Center. Mari kita berburu parfum murah. Di Mustafa Center terdapat berbagai macam parfum. Mulai dari yang asli hingga yang palsu. Mulai dari yang mahal hingga yang murah. Mulai dari brand terkenal hingga brand yang tidak terkenal. Pokoknya semua parfum ada di sini. Saya membeli satu parfum untuk saya dan beberapa parfum untuk titipan teman saya.

Dihari keempat, yaitu hari terakhir saya, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan dan kemana tujuan saya. Tapi ibu saya tidak kehilangan kesukaannya. Ibu saya mengajak saya dan adik saya untuk menelusuri Jalan Orchad lagi. Sementara Ayah dan kakak saya pergi menuju Little India untuk melihat bagian-bagian mobil. Di jalan Orchad, ternyata saya menemukan satu makanan kecil yang enak lagi. Sudah sering kita lihat dan makan di Indonesia. Makanan kecil tersebut adalah pastel. Tapi jika di Indonesia, pastel hanya satu macam rasa, yaitu original. Tapi di sini ada berbagai macam rasa. Salah satu yang saya pilih adalah rasa Kare. Mungkin saya sekarang sudah menjadi penggemar Kare. Satu buah pastel diberi harga 8 Dollar Singapura. Artinya sekitar Rp 16.000,- per buah. Mungkin bagi saya mahal.


Pastel isi kare

Ketika saya kembali menginjak Bandara Changi Singapura untuk kembali menuju Indonesia, saya berterima kasih untuk empat hari ini. Dari segi positif yang diberikan Negara Singapura, mungkin di suatu saat saya bisa memberikan untuk Indonesia yang lebih baik. Contoh yang baik untuk Negara Indonesia. Tapi saya masih tetap mencintai Tanah Airku, Indonesia. Sejauh apapun saya melangkah meninggalkan Indonesia, saya tetap pasti akan rindu negara saya, Indonesia. :)

2 comments:

Habyb Palyoga mengatakan...

Wah wah! seru nih! Martabak!!! aku suka :) Di padang juga ada sih,namanya martabak mesir :) hahaha
jangan2 yang jual orang padang :p

Avilia mengatakan...

yang jual orang india. Wek. haha
kalau orang padang yang jual pasti kamu bang. haha
kalau seru, ajak aku keliling ke sana lagi haha. :D

Diberdayakan oleh Blogger.