Minggu, 22 Mei 2011

Tempat Kuliner Khas Indonesia

Leave a Comment
Apa yang membuat kamu cinta dengan negara Indonesia ? Kalau Aku banyak sekali yang membuat Aku jatuh cinta dengan Indonesia. Mulai dari Budaya sampai Kulinernya. Di Indonesia banyak sekali macam-macam kuliner. Mulai dari makanan sampai minuman. Mulai dari pedas sampai manis. Pokoknya beragam banget. makanan di Indonesia. Tapi sayangnya generasi baru Indonesia terkadang ada yang tidak tahu kuliner bangsa sendiri. Menggenaskan sekali.

Sebenarnya jika ada tempat kumpul untuk anak muda dengan menu makanan khas Indonesia pasti asik. Bukan hanya untuk tempat kumpul dan mengenal makan dari penjuru Indonesia. Tapi juga untuk melestarika kuliner Indonesia yang konon pernah di klaim milik negara lain. Di Klaim ? Parah sekali. Tapi ada kabar baik. Beberapa hari yang lalu, saat aku berkunjung ke Sutos (Surabaya Town Square) aku menemukan tempat kumpul yang bagus. Yang bikin tertarik, menu tempat berkumpulnya yaitu kuliner khas Indonesia. Hampir semua ada. Aku sempat foto tempat ini. Tapi hanya beberapa dan ini fotonya.




Dari tempatnya bagus buat kumpul dan juga nyaman. Sebenarnya jika ada banyak tempat seperti ini, generasi bangsa Indonesia selanutnya akan lebih mengenal kuliner Indonesia. Ingin ke tempat ini ? silakan datang ke Sutos. Mulai sekarang, mari kita pilih kuliner Indonesia. Bangsa yang baik adalah bangsa yang menjaga miliknya.
Read More...

Minggu, 08 Mei 2011

Great Sunday

Leave a Comment
Bagi aku hari merupakan great sunday. Salah satu hari minggu yang menyenangkan. Dengan diawali dengan mata yang masih mengantuk saat bangun aku mulai hari minggu ini. Hari ini Aku ada jadwal untuk mengambil gambar filmku. Tempatnya di Kota Mojokerto. Pertamanya Aku males untuk jadwal yang berhubungan keluar rumah. Tapi karena sudah janji Aku berangkat. Sampai disana kepalaku sakit. Ok, kepala mulai lagi godain Aku pake acara sakit kepala.

Karena scene hari kali ini adalah mencari rumah kost, maka kita harus berkeliling kota untuk mencari lokasi rumah yang pas menjadi rumah kost. Dengan beberapa sepeda motor, kita meramaikan jalanan Kota Mojokerto. Sampai di suatu perumahan, tapi kita masih belum punya calon rumah yang dipakai. Semula kita ingin pakai rumah kost sebenarnya, tapi kita tidak ada nyali untuk meminjamnya. Ide terus berputar sampai kita sepakat memakai rumah teman kita yang berbeda tim film.

Setelah selesai kita kembali ke rumah Octa, salah satu kru film kita. Sampai disana sepertinya kita sudah terserang virus gila sepertinya. Dengan niat sedikit gila, kita memulai kegilaan kita dengan foto dan ini beberapa foto yang Aku ambil dari mereka.

Entah dasar apa Aku mengabil foto ini. Tapi bagi Aku foto ini bagus.

Karena wajah mereka seperti suka mengintip, maka Aku menyuruh mereka foto dengan gaya mengintip.



Ada cowok, ada cewek. Jadilah foto seperti Prewed

Tiga laki-laki ini adalah pemeran laki-laki dalam filmku. 

Inilah kru filmku. Tapi masih kurang dua orang karena mereka tidak bisa datang.


Kalau dilihat dari foto tadi, sepertinya para pemain film lucu-lucu. Tapi ternyata memang benar kalau mereka lucu-lucu. Setiap pengambilan gambar selalu ada ketawanya. Aku bisa kenalin para pemain dari foto yang terakhir. Cowok pojok kiri namanya Faisal yang berperan sebagai Aji. Cowok belakang Faisal adalah Tyo yang berperan sebagai Armand. Cowok yang terakhir adalah Henry yang berperan sebagai Oldy. Cewek pojok kanan adalah Ifa yang berperan sebagai Zahra. Cewek belakang Ifa adalah Izza yang berperan sebagai Ella. Cewek yang terakhir adalah Octa yang berperan sebagai Olla. Tapi ada dua orang lagi yang tidak bisa datang tadi. Walau begitu pengambilan gambar masih tetap berjalan. 

Read More...

Sabtu, 07 Mei 2011

Sutradara itu ?

Leave a Comment


Baru Aku sadari kalau membuat sebuah film itu tidak mudah. Bahkan film indie atau film pendek. Beberapa waktu lalu, tentunya di sekolahku mengadakan lomba membuat film indie bertemakan "Karakter Bangsa". Walaupun lomba ini hanya antar kelas, tapi sepertinya menarik. Semua kru film beranggotakan minimal sembilan orang. Bagi Aku itu termasuk sedikit.

Hari pertama pembuatan film hanya rumit pada pembukaannya. Selama empat jam hanya menghasilkan satu scene. Cukup tidak memuaskan bagi Aku. Sejak saat itu Aku baru menyadari betapa susah dan rumitnya menjadi seorang sutradara. Berbekal secuil pengetahuan tentang pembuatan film, kami melanjutkan scene demi scene hingga sekarang bisa dikatakan 40%. Menurutku itu sudah lumayan dan ada beberapa yang sudah Aku edit. Walau sudah diedit, judul film masih belum ditentukan. Sungguh film aneh yang pernah kita fikirkan.

Tekanan dalam pembuatan film ini pasti ada. Film yang belum jadi dan tugas menumpuk, mungkin itu tekanannya. Kerja ekstra, wajib sepertinya. Walau tertekan seperti itu, kami tetap optimis bahwa film ini akan tetap jadi seperti yang kita harapkan.
Read More...
Diberdayakan oleh Blogger.